Monday, 25 May 2015

SURAT UNTUK RUTH : review



ubud, 06 oktober 2012 

Ruth, 


Satu hal yang ingin kutanyakan kepadamu sejak lama, bagaimana mungkin kita saling jatuh cinta, namun ditakdirkan untuk tidak bersama?

Aku dan kamu tidak bisa memaksa agar kebahagiaan berlangsung selama yang kita inginkan, jika waktunya telah usai dan perpisahan ini harus terjadi, apa yang kita bisa lakukan?


Masihkah ada waktu untuk kita bersama, Ruth?

Jika memang kamu harus pergi, berilah aku waktu sedikit lebih panjang untuk menikmati saat-saat terakhir bersamamu. Meski tidak lam, hanya sebentar seperti senja yang senantiasa kamu lukis, atau seperti ciuman pertama kita yang ragu-ragu. Berilah aku sedikit lebih panjang untuk memelukmu, karna aku belum mengungkapkan seluruhnya yang ingin kukatakan  padamu. 


Ironis, ruth. Kamu berkata “aku sayang kamu” tepat pada saat kamu harus meninggalkanku. 


                                                                                                                                                Areno."
 


Oke guys. Cukup yah!! Kali ini saya mau review novelnya bernard batubara yang judulnya SURAT UNTUK RUTH, ini pertama kalinya saya mereview novel. kalau nanti malah jadi spoiler, ataupun jadi curcol, tolong maafkan saya, guys... hehe Kenapa saya mereview?  Karena novel ini pantas untuk di review, alur ceritanya, settingnya, bahasanya, sampulnya. cucok, amazing, keren banget... sekalian curcol aja sih, kisahku agak mirip, siapa tau ada yang penasaran dengan kisahku..wakakakaka..  agak telat sih mereviewnya, soanya ini novel terbit tahun lalu tepatya bulan april 2014. Tanggal??saya lupa. Hihihi 

Mulai dari mana yah? 

Well, Saya tau novel ini dari twitter,saya adalah follower bernard batubara di twitter. Pertama liat judulnya sih saya gak tertarik, Surat untuk ruth, saya pikir Cuma kumpulan beberapa surat cinta biasa untuk seorang perempuan. Nah, setelah beberapa lama terbitnya kira2 satu bulanan gitu ( buku ini terbit bulan april, trus saya belinya bulan juni) banyak yang nge tweet quote”nya di twitter, dan bang bara nge-reteweet gitu. Quote2nya menyayat hati, sedih. saya jadi penasaran dan akhirnya saya membelinya dengan harapan semoga buku ini tidak membosankan soalnya ini baru pertama kalinya saya beli buku bergenre melow romantic. Biasanya sih saya sukanya yang komedi romantic . 

Jadi novel  ini kumpulan surat2 yang ditujukan kepada ruth, yang berisi tentang perjalanan cinta mereka,tapi tidak biasa.. Alur buku ini susah ditebak. Mmm.. maksud saya, ketika pertama kali baca buku ini, seperti biasa saya mulai menebak nebak endingnya. Dan ternyata tebakan saya salah. Benar2 penuh kejutan. Tapi ini sedih banget ceritanya. Membaca buku ini harus menyiapkan tisue sebanyak2nya, apalagi buat yang baru patah hati. Ini menyayat hati banget. Bikin sesak.  Saya suka bahasanya, puitis tapi tetap ringan, gak ribet dan kekinian. bahkan setelah novelnya tamat, kayaknya masih nanggung, masih penasaran sama lanjutan kisahnya.

Novel ini cerita tentang  Areno Adamar  (Are) dan mantan kekasihnya, ruthefia milana (ruth). Yang masih saling mencintai tapi tidak ditakdirkan untuk bersama. Membaca novel  ini benar2 membikin saya sesak, ruangan terasa menyempit dan butuh lebih banyak oksigen. Nyesek banget.   Dan yang pasti, saya jadi baper setelah membaca novel ini, air mata mengalir deras dan gak berenti2 sampe beberapa hari. Beneran. Serius. Saya gak lebay. pada saat saya beli novel ini saya belum benar2 move on dari mantan saya, baru putus 5 bulan kalo gak salah. Kenapa sampe nangis nangis sampe meraung2  gitu? Karena saya merasa kisah saya hampir sama,  Sama seperti are yang mengirim surat untuk ruth, Dulu saya juga sering mengirim email untuk mantan saya, tentang perpisahan yang akan dijalani nanti, ntah dia baca atau tidak. Saya gak tau..dan juga,  Are dan Ruth berpisah karna orang tua ruth tidak merestui hubungan mereka.. di cerita ini, saya meresa seperti  Are.. Hiks hiks.. oke ini curcol.

Alur cerita novel ini awalnya seperti akan tertebak oleh pembaca, tapi jangan stop dulu membacanya, karna akan ada kejutan2 yang menegangkan dan unbelieveble. Novel  ini adalah kumpulan surat dari are yang dibaca sama ruth. Lengkap dengan tanggal dan waktu saat dia menulis surat ini. Walaupun Cuma sekumpulan surat, tapi alur ceritanya jelas mulai dari awal bertemu dan sampe dia berpisah.  Ah nggak deng.. awalnya dia bercerita tentang perpisahan dan bab bab berikutnya mulai mengenang kembali mulai dari awal bertemu sampe pacaran dan berpisah. sepertinya dia make alur mundur. trus alur maju. gitu.

Dan dalam bab” di novel ini, yang paling menyesakkan dada buat saya itu pada BAB 17 SEBUAH DAFTAR DAN HARI-HARI MENJELANG PERNIKAHANMU. Sumpah, membaca ini menyesakkan banget.  Tapi saya juga kadang merasa legah sih abis baca ini, seandainya ini ada dikehidupan nyata, setidaknya saya tidak merasa sendiri jika suatu saat nanti saya ditinggal nikah sama orang yang saya sayangi. Hehe 

urat yang paling saya suka dalam bab ini adalah ketika are menulis 30 hal yang paling disyukuri setelah ruth pergi.  Mmm... karna bab ini saya suka isinya, saya mau nulis ah. 30 hal yang syukuri itu.
1. terima kasih sudah mencintaiku
2.       Terima kasih sudah mengungkapkan bahwa kamu mencintaiku
3.       Terima kasih sudah mengirim pesan selamat tidur kepadaku setiap malam
4.       Terima kasih sudah membuatku tersenyum dengan ucapan selamat pagi setiap aku bangun keesokan harinya.
5.       Terima kasih sudah bersedia untuk aku cintai
6.       Terima kasih untuk setiap pelukan. Baik yang sebentar maupun yang lama.
7.       Terima kasih untuk setiap kecupan. Di pipi di bibir dimanapun yang pernah kita lakukan
8.       Terima kasih telah membawaku ketempat yang belum pernah aku datangi sebelumnya
9.       Terima kasih untuk perjalanan dan pengalaman yang tidak telupakan
10.   Terima kasih untuk kenangan yang manis
11.   Terima kasih untuk waktu yang sudah kamu berikan
12.   Terima kasih sudah memperhatikan kesehatanku
13.   Terima kasih sudah menunggu
14.   Terima kasih sudah menyediakan waktu untukku meski kamu sudah tidak boleh lagi menyediakan waktu untukku.
15.   Terima kasih untuk kesabaranmu menghadapiku
16.   Terima kasih untuk setiap percakapan tengah malam yang selalu membuatku tidur larut.
17.   Terima kasih untuk pemberian yang sekarang (dan nanti akan tetap) aku kenakan
18.   Terima kasih untuk lagu-lagu kesukaan mu yang kamu bilang mengingatkanmu padaku
19.   Terima kasih untuk hari-hari yang menyenangkan
20.   Terima kasih untuk hayalan-hayalan masa depan yang sering kita tertawakan
21.   Terima kasih sudah mendengarkanku bicara
22.   Terima kasih telah membuatku merasa dibutuhkan
23.   Terima kasih sudah mencoba untuk bertahan
24.   Terima kasih sudah memberiku kesempatan
25.   Terima kasih untuk setiap kemesraan
26.   Terima kasih untuk tetap ada
27.   Terima kasih untuk semua hal yang membuatku ingin berterima kasih
28.   Terima kasih untuk setiap mimpi-mimpi
29.   Terima kasih sudah memulai
30.   Terima kasih sudah mengakhiri.

Gimana? Mengharukan tak? Ini hanya sedikit quote dari bab 17 tadi..  ucapan2 kesyukuran ini rasanya ngena banget.. dulu waktu saya baru putus, pengen nulis bginian juga ke mantan. Lewat email pastinya. Hahaha tapi ah, sudahlah. Ini hanya bikin galau.. lagian setelah baca novel ini, saya mengurungkan niatku. Yah saya berharap semoga cerita di novel ini, bukan Cuma saya yang baper. Hm setidaknya ada yang merasakan kisah yang sama dalam kisah nyata. Hahaha. 

Udah ah. Dalam novel ini, pada bab terkahir, ada juga surat balasan dari ruth untuk are, walaupun Are sudah tiada. Pathetic. Tapi ada yang aneh juga sih dalam novel ini, gimana caranya are mengirim surat ke ruth ketika dia sudah meninggal? (apah?? Are meninggal??)) iyah, are meninggal dalam cerita ini. Gimana dia bisa meninggal? Apakah dia bunuh diri?? Gak lah pastinya..trus karna apa?  Penasaran? Baca aja novelnya. Hihihi 

mmmmm.... btw, ini udah bener gak yah cara nge reviewnya?? Atau saya malah spoiler??  

oke byee... wassalam.

No comments:

Post a Comment